Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru dari Perjalanan Pendidikan Nasional
Nama : Yandri Novita Sari
NIM : 23300169
PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2022
Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam materi ini dan perubahan diri yang yang Anda alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda.
Sebelum saya mempelajari pemikiran Ki Hajar Dewantara Saya berpikir bahwa anak atau peserta
didik adalah kertas kosong yang harus ditransfer dengan ilmu pengetahuan. Tugas
saya seorang guru adalah untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Apa
yang saya diberikan kepada peserta didik sebagai suatu paket ilmu pengetahuan
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pembelajaran adalah proses membuat
peserta didik aktif. Pembelajaran terpusat pada peran guru sebagai pendidik
sangat dominan. Pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar di dalam ruang
kelas, karena biasanya pembelajaran di luar kelas dilakukan oleh guru olahraga
dan Guru Prakarya. Saya lebih terfokus ke tuntutan kompetensi sesuai kurikulum
dan cenderung melaksanakan pembelajaran sesuai apa yang tertulis dalam
kurikulum dan harus menyelesaikan dalam satu semester sesuai dengan target
kurikulum.
Dalam pembelajaran di
kelas saya terfokus untuk target kurikulum dengan mengajar, memberikan tugas.
Saya berpikir sangat mudah dalam mengajar karena memberikan materi, Tugas dan
anak bisa mengumpulkan tepat waktu tanpa merefleksikan tentang pembelajaran
yang memerdekakan anak. Dan saya juga sering mengeluh karena ada sebagian anak
yang tidak mengumpulkan tugas, sulit di atur dan lambat berpikir walaupun soal
soal atau tugas itu sangat mudah dan materi itu saya sudah jelaskan.
Apa
yang Berubah dari Pemikiran atau Perilaku Saya setelah Mempelajari Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara?
Adapaun konsep pengajaran saya
berubah setelah mempelajari filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara. Saya
menyadari kekeliruan bahwa selama ini saya memnadang anak sebagai objek dalam
pembelajaran di kelas, seharusnya merekalah subjek pembelajaran, merekalah
pemegang kendali pembelajaran. Pendidik wajib menghamba pada anak dengan segala
ketulusan hati. Perubahan yang saya rasakan dari mempelajari filosofis
pendidikan Ki Hajar Dewantara yakni Sistem Among dalam Pembelajaran Proses
pembelajaran di kelas saya berlandaskan sistem “Among” Pembelajaran yang
dilakukan di kelas bertujuan untuk mendidik anak sebagai Subjek bukan Objek arena
anak adalah pusat pendidikan). Dalam pembelajaran tidak menghendaki “Paksaan –
paksaan ” melainkan memberi “tuntunan”bagi hidup anak agar dapat berkembang
dengan selamat, baik lahir maupun batinnya. Menyadari bahwa setiap anak itu
istimewa, unik, dan memiliki potensi dalam dirinya. Dalam sistem Among anak
dididik di sekolah sesuai dengan bakat dan minat. Pendidik sebagai Tut Wuri
Handayani berperan menuntun, mengasuh, membimbing anak sesuai kodratnya agar
jiwanya merdeka lahir dan bathin.
Guru memberikan kebebasan pada anak
dalam memilih gaya belajar yang mereka sukai. Dari yang tadinya hanya menuruti
instruksi akan berubah menjadi “Merdeka Belajar “. Kita sebagai pendidik
menjadi pemimpin yang memerdekakan dan memberi teladan, memberi semangat,
memberi dorongan dan serta mengayomi peserta didik, Guru menjadi fasilitator
dan motivator dalam pembelajaran sebagai mitra belajar bagi peserta
didik.Karena tujuan dari pendidikan kita harus berfokus pada murid, murid dan murid.
Pendidik adalah penuntun sehingga dalam pembelajaran di sekolah tugas guru
menuntun, membimbing peserta didik dalam mencari dan menemukan konsep-konsep
teori dan membantu mereka menerapkan konsep dan teori yang sudah mereka
pelajari dalam kehidupannya sehingga anak-anak atau peserta didik tidak
kehilangan arah dan membahayakan hidupnya.
Apa
yang bisa segera Saya Terapkan agar Kelas Saya Mencerminkan Pemikiran KHD?
Saya sebagai pendidik harus
disiplin dalam waktu ke sekolah. Guru menjadi teladan, pemberi semangat serta
memberi dorongan dalam menanamkan nilai karakter kedisiplinan dan kerjasama,
tolong menolong dalam setiap kegiatan yang ada disekolah. Mendorong dan
memotivasi peserta didik untuk saling berbagi solidaritas jika ada salah satu
warga sekolah yang mengalami kekurangan misalnya alami musibah, orang tua
meninggal, membiasakan anak mencintai lingkungan kelas/ sekolah. Meningkatkan
karakter anak dengan pembiasaan yang secara kontinyu seperti mengawali
aktifitas pembelajaran dengan berdoa, saling memuji diantara teman, selalu
memberikan kata-kata positif untuk teman sebangku/sekelas, kata terima kasih
untuk bantuan/pujian dari teman, kata maaf jika melakukan kesalahan baik
sengaja maupun tidak Membudayakan budaya lokal untuk mentransformasikan pendidikan
karakter anak.
Komentar
Posting Komentar