Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Digitalisasi Gerakan Literasi di Sekolah

Gambar
       Oleh Yandri Novita Sari Pada era yang serba digitalisai semakin memudakan orang-orang dalam mengakses informasi. Teknologi informasi dengan kekuatan nirwaktu dan nirbatas wilayah telah menjadi suatu kebutuhan bagi khalayak ramai. Perubahan kemajuan IPTEKS tidak dapat dielakkan. Mau tidak mau dan suka tidak suka perubahan itu nyata di depan mata. Coba perhatikan apa yang tidak tersentuh digitalisasi. Bahkan membeli minyak gorengpun sudah sistem digitalisasi. Dunia pendidikan juga tidak luput dari digiitalisasi. Salah satunya digitalisasi gerakan literasi disekolah. Berbicara mengenai Gerakan Literasi di Sekolah (GLS) sudah digaungkan oleh pemerintah sejak 2015. Merujuk berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti sebagai upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Digitalisasi Gerakan Literasi di Sekolah akan

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

Gambar
Oleh Yandri Novita Sari Jatuh cinta dengan dunia literasi tidak memandang apapun latar belakangnya. Siapapun bisa menulis asalkan mau memulai satu langkah kecil. Seorang Filsuf yang mashyur asal Cina Lao Tse pernah mengatakan, The journey of a thousand miles begins with one step (Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah). Hasil hari ini adalah keberanian kita menaklukkan tantangan beberapa waktu sebelumnya. Malam ini Kelas Belajar Menulis menghadirkan narasumber yang luar biasa. Doktor cantik dari kalangan TNI berpangkat mayor, beliau adalah Mayor Nani Kusmiyati, S.Pd, M.M., CTMP. Beliau adalah sorang staf pengajar di lingkungan TNI AL dengan pangkat Mayor dan beliau dinas di Pendidikan TNI AL (DISDIKAL) sebagai staf pengajar bahasa Inggris.  Ibu Nani begitu mencintai dunia literasi, ini terlihat beliau sudah berhasil menghasilkan buku tiga buku solo, yaitu Februari Bermakna, Jejak Warna Penyatu Rasa, dan Public Speaking and MC Based on Experience , serta puluhan buku a

Teknik Promosi Buku

Gambar
  Oleh Yandri Novita Sari  Anyone can be anything , yang berarti siapapun bisa jadi apapun. Saya tidak tahu siapa pencetus kata ini pertama kali. Tapi kata-kata ini seperti magnet bagi mereka yang sedang dirundung rasa kebimbangan, insecure terhadap diri sendiri dan merasa tidak ada yang bisa dibanggakan terhadap diri sendiri. Pepatah Arab mengatakan Man Jadda Wajada , secara harfiah bermakna siapa yang besungguh-sungguh akan berhasil.   Sesuai dengan Al-Qur’an Surat Ar-Rad Ayat 11, Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah mengatakan KUN . Kun Nya Allah sebagai tanda kebesaranNya. Kun Fayakun , Jadilah maka terjadilah. Jika Allah menghendaki sesuatu, maka apapun dapat terjadi. “Kak Ayang, ada tamu kak,” suara seseorang yang berdiri di depan kamarku tidak lain dan tidak bukan adalah adikku. “Iya siapa dek,” seruku dari dalam. “Kak Ris,” dengan suara yang mula

Motivasi Menulis Dan Menerbitkan Dan Menerbitkan Buku

Gambar
Oleh Yandri Novita Sari Ketika para amatir dan penulis pemula menunggu mood untuk bisa menulis, para penulis profesional tetap menulis dalam kondisi apa pun suasana hati mereka. Mood atau tidak, profesional akan tetap menulis. -A Wan Bong- Mood akan mempengaruhi motivasi seseorang dalam menulis. Mood menulis yang masih seperti permen nano-nano. Kadang rasanya manis, asam, asin dan rame rasanya. Mengelola mood agar motivasi tidak naik turun dan menjadi kesatuan rasa manis, sehingga tersantap sajian yang manis di hati para pembaca bukanlah hal yang mudah. Salah satu musuh terbesar seorang penulis adalah menghadapi writer's block. Semangat yang di pupuk bisa gersang kembali saat penulis mengalami virus writer's block . Alhasil penulis akan kehilangan motivasi dalam menulis. Maka salah satu solusi yang ditawarkan oleh Wole Soyinka yakni sebagian besar penulis mendambakan ruangan yang tenang dan tersisolasi dimana mereka bisa mengatur waktu mereka sendiri. Bagaimana pun, r

Membuat Cover Buku yang Menarik

Gambar
Oleh Yandri Novita Sari “Ketika Anda bertemu dengan seseorang, Anda menilai dia dari pakaiannya; ketika Anda pergi, Anda menilai dia dengan hatinya." (Pepatah Rusia) Begitu sentralnya peran dari sebuah pakaian. Mata bisa terhipnotis dengan yang namanya tampak luar seseorang. Tidak peduli dengan bagaimana karakter seseorang. Itulah pandangan pertama. Begitupun dengan cover sebuah buku. Cover bisa dikategorikan identitas sebuah buku. Kenapa demikian? Salah satu daya tarik seseorang memilih buku yang berjejeran di rak adalah cover yang menarik. Mata akan tertuju pada cover-cover yang menarik. Sama halnya dengan cinta-cintaan anak remaja millineal. Dari mata turun kehati. He he he. Sik asikkk. Tapi tidak semua orang menilai sesuatu dari fisiknya. Ini perdana kita kuliah via zoom. Narasumber kali ini yaitu Bapak Fajar Tri Laksono, Mpd merupakan CEO Motogeni. Dipandu oleh Ibu Helwiyah, ternyata Ibu Helwiyah sangat cantik aslinya. Dalam pembuatan cover tentu harus memperhatikan selera pa

Menulis Membuat Ku Naik Kelas Dan Berprestasi

Gambar
  Oleh Yandri Novita Sari Sekilas mengantarkan ku pada kenangan beberapa tahun yang lalu Mah, indah memang waktu itu, dengan sepeda butut kau antarkan ku menuju pintu kelas Sekolah Dasar kelas I, kau mengayuh dengan penuh harapan, mendudukkan ku tepat didepan mu, tempat duduknya terlalu kecil untuk kita berdua yaa Mah, ku rasakan detak jantung bu, tarikan nafasmu menghela perjalanan jauh dari gubuk lapuk menuju sekolah. Yah.. Rumah kita berada jauh dari keramaian, Tepannya diantara lahan kosong di tengah hutan, berlantai tanah, berdinding papan, beratap rumbia dan selalu kebanjiran saat hujan lebat datang. Kali pertama ku menggunakan seragam merah putih, keringat lelah mu mengucur disela-sela wajah mu, “Nak, sekolahlah yang rajin, semoga nanti bisa naik kelas dan menjadi kebanggan Mama”, Ucapnya membelai mesra pipi ku. Aaku berkaca-kaca mengenang masa itu Mah, tapi sayang tak kurasakan lagi hangat peluk mu, Tuhan terlalu cepat membawa mu pergi. Mengambil paksa dari ku, ayah, kakak da

Seputar Menulis Buku Mayor

Gambar
  Oleh Yandri Novita Sari “Peluang itu seperti sunrise. Jika anda menunggu terlalu lama, anda akan melewatinya” (William Arthur Ward) Sesuai dengan tema pertemuan keenam, Senin, 30 Mei 2022, yang mengangkat tema Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu. Dari judulnya saja sudah ada aura impossible . Jangan di skip , simak ceritanya sampai akhir bersama moderator Ibu Aam Nurhasanah. Sebelum menekuni dunia kepenulisan, Prof. Dr. Ir. Richarus Eko Indarjid, M, Sc., MBA., MA., M. Phil., M.SI. Awalnya beliau ragu untuk menulis, tapi akhirnya dengan menulis berhasil menjadikannya penulis hebat, “ Saya mulai senang menulis semenjak tahun 1999, ketika itu saya menginjak usia 30 tahun ,” Ucap narasumber spektakuler. Beliau bisa dikatakan empu nya dalam dunia menulis. Banyak membawa peserta grup Belajar Menulis mampu menembus penerbit mayor. Salah satunya moderator pertemuan ketujuh Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd, beliau adalah pemateri gelombang kelima yang berhasil menerbitkan buku di penerbit ma