Getir Langkah
Oleh Yandri Novita Sari
Aku berjalan menelusuri belantara
Menyibak tiap semak dedaunan
belukar
Mencari setampuk penawar
Terhadap luka yang tak kunjung usai
Aku mengeja setiap arah pucuk
dedaunan
Bahkan mataku lebih jeli dari
elang
Arah pucuk lumut pun tak luput aku
telusuri
Menerka arah yang dituju
Gigil tubuh bertengkar dengan
dingin malam
Berselimutkan angin malam menusuk
sukma
Bahkan jangkrik malam pun iba
Mataku nanar diselimuti gebu asa
Suaraku memekik di kesunyian
Memecah di tengah dedaunan yang
meliuk tanpa arah
Perlahan cahaya pagi menamparkan seburat cahaya
Menyadarkan diri yang tengah
tertidur pulas
Aku dapati sepi di ujung
pegunungan
Diantara dedaunan yang dulunya
ranggas
Hijau menyejukkan sejauh mata
memandang
Tapi tak aku temukan penawar itu
Jiwaku lelah meremukkan suluruh
raga
Bahkan kakiku pun berkhianat
Katanya dia kuat menopang tubuhku
Menemani kemana pun aku ingin
melangkah
Bualan saat kau mengecup manisnya
kopi
Menebar palsu di tiap tegukan
Sudahlah akhiri ribuan langkah ini
Aku pamit memeluk getir tubuhku
yang rintih
Air Haji
Satu Menit Sebelum 26 Juni 2022
Kereeeeen sekali
BalasHapusKak ovi the best😊
HapusKeren...tulisan puisinya
BalasHapusSalam sehat dan sukses ...
Salam sehat dan sukses juga untuk emak ya
HapusMantaaap
BalasHapusAsik dikunjungi kak mut
HapusPuitis sekali.
BalasHapusMasih anak bawang bu inayah😁
HapusAntap Bun...lanjut...
BalasHapusSmoga sllu betah berkunjung bu elmi🙏
HapusMantap ,dan tidak ada angin yang meniup daunan nan terasa menghembus jiwa ini ,ya salam sehat selalu dari bekasi
BalasHapusMasyaallah sehat selalu juga bapak rusmana🙏
HapusPujangga berkata, sarat makna. Keren.
BalasHapusTrimakasih ibu ros ku sllu berkunjung🙏
HapusGood game buk
BalasHapusSik asikk😁
HapusSarat makna.Salut👍👍👍
BalasHapusKaya diksi keren lanjutkan "salam pujangga" 😊👍
BalasHapusMasya Allah de, mantap
BalasHapus