Mengelola Majalah Sekolah
Oleh Yandri Novita Sari
Selamat malam
sobat blogger dimanapun berada.
Masih setia dong yaa, semoga selalu diberkahi nikmat kesehatan dan semoga selalu bahagia untuk pembaca setia.
Grup menulis
yang diasuh oleh Om Jay selalu menghadirkan narasumber yang mumpuni di
bidangnya. Pada pertemuan 11 ini menghadirkan narasumber yang sangat kreatif
dan inovatif. Om Jay selaku Founder sekaligus Guru Blogger
Indonesia berhasil mengantarkan para guru di belahan negeri di nusantara
mengahasilkan puluhan penulis disetiap kelasnya
Ini berarti
Om Jay berhasil menjadi virus yang menulari para guru indonesia tertular virus
ngeblog dan virus cinta literasi. Kami tidak harus disuntik vaksin ketiga Om Jay
karena Covid 19 kembali naik kepermungkaan, katanya. Karena kami sudah
tersuntik vaksin moodbooster secara otomatis.
Moderator
pada pertemuan 11, Jum’at (10/06/2022) dipandu oleh Ibu Mutmainah, beliau adalah
ketua kelas gelombang 24 dan selalu tampil F1 ditiap pertemuan sekaligus ini merupakan
kali pertama beliau menjadi moderator. “I will never know until I try” begitu
ucap beliau saat membuka kulwa malam ini.
Narasumber
hebat dari Arema arek-erek Malang malam ini bernama Ibu Widya Setianingsih,
S.Ag. akan berbagi pengalaman bertajuk Mengelola Majalah Sekolah. Beliau
berhasil menghasilkan majalah sekolah. Tentu dalam pembuatan majalah bukan hal
yang gampang. Tinggal cetak langsung jadi. Bukan seperti itu guys. It’s not
that easy.
Salah satu
mantra ajaib Bu widya tentang belajar menulis yakni “Mau”, karena
bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti daripada satu ton pemikiran.
You can do
anything if you believe it,” Beliau merupakan seorang pendidik di sekolah Madrasah
Ibtidaiyah Khadijah Malang. “Tak akan mundur sebelum resume meluncur.
Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta.” Tegas beliau dengan prinsip
teguh berhasil mengantarkan Bu Widya melahirkan buku solo perdana berjudul
Laras-Laras Makna dalam Puisi.
Perihal
mengelola majalah sekolah, Bu widya dipercaya selama 10 tahun sebagai Pimpinan
Redaksi (Pimpred) Majalah Sekolah, mengingatkan pada sosok Pimpred waktu saya
pernah tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kampus (Suaka) UIN Imam
Bonjol Padang, bang Taufiq Siddiq, sekarang beliau bekerja di tempo. Beliau
sosok yang tegas saat memimpin. Waktu itu saya pernah menjadi redaktur untuk
sementara waktu.
Nah resume
kali ini akan membahas tentang seluk beluk majalah sekolah. Apa itu majalah,
bagaimana langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah, apa saja susunan
redaksinya, apa manfaatnya, hal penting apa saja yang ada di majalah sekolah.
Simak informasinya sampai akhir ya sahabat blogger. Akan di kupas tuntas
oleh narasumber hebat.
Seluk Beluk
Majalah
Dalam
pembuatan majalah, kita harus tahu apa saja isi dapur dari majalah, ibarat mau
memasak seorang koki harus tahu resep, bahan, yang akan kita gunakan untuk
meramu masakan agar tidak salah resep dan menghasilkan sajian yang lezat untuk
di nikmati oleh pembaca. Maka dari itu kita harus mengetahui apa itu defenisi
majalah, isi, penyusunan dan pendukung lainnya.
Dikutip dari
KBBI majalah merupakan terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan
jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Dilihat
berdasarkan waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah
bulanan, mingguan, dan sebagainya. Sedangkan menurut pengkhususan isi majalah
dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra,
ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.
Pentingnya
majalah sekolah
Sekolah
merupakan tempat untuk mengenyam pendidikan dan dijadikan wadah dalam mengembangkan
keterampilan dalam proses perubahan sikap dan perilaku peserta didik. Sekolah
dijadikan sarana dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik.
Salah satu
yang harus dikembangkan pada diri peseta didik adalah budaya literasi. Hal ini
dapat dilakukan dengan memperkenalkan dunia jurnalistik secara dini di lembaga
sekolah. Bertujuan agar peserta didik mampu menyaring informasi yang berkembang
di tengah derasnya informasi hoax dikalangan masyarakat +62.
Selain peserta
didik bisa membedakan mana informasi yang hoax dan benar, peserta didik juga
dapat membiasakan berbahasa lisan dan tulisan yang baik dan sistemastis. Salah
satu satunya adalah mengelola salah satu produk jurnalistik berupa majalah
sekolah.
Majalah Sekolah adalah majalah
yang di kelola, dibuat dan diedarkan dikalangan sekolah. Dari sekolah untuk
sekolah. Majalah sekolah dapat dijadikan media dalam meningkatkan
keterampilan menulis. Tentu hal ini tidak tidak dapat terjadi secara
spontanitas, perlu pembelajaran dan latihan secara continue. Dengan
begitu siswa yang memilki kemampuan menulis, berwawasan luas, berpikir
analitis, kritis, dan sistematis. Sehingga sekolah mampu melestarikan budaya
literasi secara dini di lingkungan sekolah.
Majalah
sekolah yang di prakarsai bu widya bernama “Kharisma” (khadijah is my
inspiration). Beliau berhasil membuat sejarah baru disekolah yang dinaunginya
melahirkan majalah sekolah yang layak di apresiasi dan ditiru oleh
sekolah-sekolah lainnya. Kenapa? Karena majalah sekolah merupakan sarana yang
bagus sebagai pengembangan diri baik guru maupun di siswa.
Sejarah
singkat Kharisma
Majalah
Kharisma lahir sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun.
Kemudian pada tahun 2010 kembali terbit dengan title Kharisma Reborn. Mengapa
reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali
terbit tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini. Tampilan Kharisma
sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh ukuran kertas
folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. Artikelnya pun
belum beragam dan sederhana sekali.
Kemudian
lahir kembali dengan tampilan lebih menarik, keren, dicetak, berwarna, hard
cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu hanya ada 20
halaman (sekarang 40 halaman).
Untuk crewnya
pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan Widya sebagai
reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010 Bu widya diangkat menjadi
pimred, berawal dari sini barulah pembaharuan total dilakukan.
Lalu apakah
bisa sekolah membuat majalah sekolah? Yes, of course. Apa saja langkah-langkah
pembuatan Majalah Sekolah
Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah
Menurut Bu
Widya terdapat beberapa langkah dalam pembuatan majalah sekolah, diantaranya
yaitu:
1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa
literasi dan organisasi, kemudia membentuk susunan redaksi majalah
2. Mengajukan proposal, meliputi latar belakang, tujuan, susunan
redaksi, anggaran dana dan lain sebagainya.
3. Membuat rancangan majalah. Meliputi menentukan nama majalah, isi
berita, pendanaan dll.
4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dan lain sebagainya.
Susunan Redaksi Majalah Sekolah
Berikut susunan redaksi majalah sekolah, diantaranya
yaitu:
1. Penasehat, berasal dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah
Tugasnya memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew
tentang majalah sekolah
2. Penanggung Jawab, yakni Kepala Sekolah
Tugasnya betanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan
pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggung jawabannya
kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)
3. Pimpinan redaksi (Editor in Chief), yakni berasal dari guru yang
ditunjuk.
Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan
aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik
media massa yang dipimpinnya.
4. Editor
Tugasnya bertanggung jawab swasunting tulisan, proofreading dan
mengedit semua tulisan
5. Reporter, merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita
lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokok dari reporter.
6. Fotografer, tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek
tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat
wartawan tulis.
7. Layout, tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi
tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
8. Bendahara, tugasnya mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Apa Manfaat Majalah Sekolah?
Manfaat majalah sekolah, pertama, sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa. Kedua, media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan. Ketiga, wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya baik menulis dan menggambar. Keempat, sarana publikasi sekolah di masyarakat. Kelima, menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah
Menurut Bu Widya ada sepuluh hal yang harus
diperhatikan dalam menerbitkan majalah sekolah, diantaranya yaitu:
1. Membuat nama majalah
Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga
membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang
menginspirasi. Seperti SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA, KHARISMA singkatan
dari Khadijah Is My Inspiration.
2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan
a. Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah
masing-masing dituliskan di halaman 2.
b. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada
pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi
teraktual saat itu.
c. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah,
misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.
d. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai
dari kasek, wakasek, guru, dan staf
pendidik.
e. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa
paling berprestasi.
f. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa,
puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll
g. Kegiatan Siswa: Kegiatan outclass, ataupun
inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll
h. Kuis berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang
kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.
i. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi
terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.
j. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dan sebagainya.
3. Mengajukan ISSBN
Agar majalah kita memiliki hak paten, maka
Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk
membantu kita mendapatkan ISSBN.
4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah
Sebelum menentukan bahasa yang akan kita
pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan wali murid. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak, tidak
formam gunakan bahasa keseharian, selipkan bahasa gaul dan bahasa gaul yang
lagi ngetrend, serta bahasa yang komunikatif
5. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau
ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Berupa isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan
masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.
6. Cover dan Layout Menarik
Fungsi dari cover majalah adalah untuk
melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover
harus menarik pembaca.
7. Pembiayaan
Pembiayaan digunakan untuk biaya cetak
majalah, membayar HR
crew, pembelian
hadiah kuis dan lain sebagainya. Pembiayaan cetak majalah bisa murni dari siswa, Bosda, dan sponsor.
8. Percetakan
Tidak bisa
dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah
dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka
karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online.
9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue
Agar majalah
selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan
aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat
atau mendatangkan narasumber ahli.
10.
Pupuk Kekompakan Team
Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama pentingnya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.
Nah bagaimana
sobat blogger, easy bukan. Saatnya menjadi penggerak dalam memupuk semangat
literasi siswa melalui majalah sekolah.
Yuk mari kita jadikan sekolah semakin popular dengan hadirnya Majalah Sekolah.
Super lengkap sekaliii
BalasHapusLengkap bangeet kereen
BalasHapusWaah sudah pernah gabung di majalah kereen looh. Sekarang saatnya menjadi pimred di majalah sekolah sendiri. Tuh tulisannya saja sdh cetar
BalasHapusLengkap mantap resumenya bu Yandri.
BalasHapusmoga kita semua peserta BM 25 ikut tertular virus suka menulis.
Fighting dek. Selalu cepat dan lengkap yaa
BalasHapusRapi, lengkap, semangat nterus bun...
BalasHapusSelalu luar biasa
BalasHapusLuar biasa mba' @yank👍
BalasHapusRuar biasa bu ketua.. semangat menuju buku solo
BalasHapusEmang hebat bu ketua nie, resume nya enak
BalasHapusHemmm ... Ternyata mbak Yandri pernah menduduki jabatan sebagai seorang redaktur ... Kereeeeen abis ...
BalasHapusKereeen n lengkap banget bu
BalasHapusLuar biasa resume Bu ketua Semoga setiap sekolah memiliki majalah sekolah
BalasHapus2 kata: LUAR BIASA
BalasHapusSuper keren mantul
BalasHapus