Menulis di Kala Sakit

 Oleh Yandri Novita Sari

 


“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”

-J.K Rowling-

 

Sakit bukan penghalang seseorang untuk tetap berkarya dan menebar manfaat untuk orang banyak.

Banyak dari kita yang berspekulasi bahwa “saya sedang sakit dan saya tidak bisa menulis sekarang”. Saya juga sering mengkambing hitamkan kalimat tersebut.

Padahal sakit bukan penghalang untuk terus berkarya, seperti halnya menulis. Hal ini di buktikan oleh Bapak Suharto, atau familiar dipanggil Cing Ato. Beliau adalah narasumber dipertemuan 22, dan dipandu oleh moderator cantik Ibu Helwiyah.


Cing Ato berhasil merubah paradigma bahwa tidak ada alasan untuk terus berkarya, walau diri dalam keadaan sakit sekalipun.

Mengidap penyakit langka Guillain Barre Syndrome (GBS), merupakan penyakit autoimun. Salah satu penyakit saraf yang yang jarang dijumpai. Akan tetapi guru yang berstatus PNS ini berhasil membaik dari penyakit yang beliau derita.

Tetap produktif meskipun tubuh beliau lumpuh akibat penyakit yang bersarang di tubuh Cing Ato. Hal ini terbukti sosok guru inspiratif ini berhasil menerbitkan 12 buku solo dan 2 buku antologi, salah satunya berjudul GBS Menyerangku.

Faktor yang Melatarbelakangi Cing Ato Menulis

Penulis sekaligus guru MTsN 5 Jakarta ini sudah lama membendung keinginan dalam hal tulis menulis. Tentu tidak langsung mengantarkan Cing Ato menjadi penulis seperti sekarang.  Faktor yang yang melatarbelakangi beliau ada dua, yakni gerakan literasi di madrasah tempat mengajar dan kebuntuan dalam menulis.

Dilansir dari suharto69.blogspot.com, untuk mengasah keterampilan menulis Cing Ato tertarik ikut serta saat bumingnya kegiatan literasi di sekolah. Aktivitas dari kegaitan literasi peserta didik diajak untuk membaca dan dilibatkan langsung dalam menulis. Cing Ato pun demikian.

Tidak berhenti disitu saja, semangat menulis Cing Ato tak pernah sirna. Mencari wadah sebagai penunjang kegiatan berliterasi. Mengikuti pelatihan menulis di Wisma UNJ mengantarkan beliau bertemu dengan sosok luar biasa yaitu Pak Namin, Om Jay dan Om Dedi.

Hal tersebut mengantarkan Cing Ato berhasil menerbitkan buku solo perdana berjudul Mengejar Azan. Buku ini berisikan tentang perjalanan menuntut ilmu.

Sakit Mengantarkan Cing Ato Menjadi Penulis Produktif

Tidak cerita yang mulus dalam meraih mimpi menjadi seorang penulis. Bak pepatah mengatakan “Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.” Pepatah ini mengibaratkan siapapun pasti berjumpa dengan musibah. Tergatung bagaimana kita menyikapi dengan bijak dan sabar dalam mengahadapi ujian yang diberikan.

Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa "Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.”

Empat tahun yang lalu, tepat pada 18 Juli 2018, dunia Cing Ato seakan runtuh. Merenggut paksa semangat Cing Ato menjadi penulis. Tubuh beliau tumbang di porak-porandakan oleh penyakit autoimun GBS, berhasil meluluhlantakan kebahagian yang telah di bangun susah payah.

Cing Ato menjelaskan, seluruh syaraf yang ada mati, mulai dari leher, hidung, telinga, mata dan memori pun tak luput diintai. “Tepat malam Jum’at pukul 12 malam, lidah saya tertarik, sejak itu suara saya hilang selama 4,5 bulan.” Ucap beliau menjemput kenangan ketika tubuh penuh dengan alat bantu medis dan lumpuh selama 1,6 tahun.

Cing Ato mengutip kalimat dari Pak Narullah dalam buku magnet rezeki, “Ujian dan musibah laksana sebuah permen. Pembungkusnya adalah musibah, tetapi di balik pembungkus itu Allah sudah sediakan berjuta kenikmatan. Maka itu, terimalah dengan ikhlas dan banyak bersyukur.” Hal ini menyiratkan makna dibalik segala sesuatu yang terjadi, ada hikmah yang terkandung didalamnya.

Cing Ato berhasil bangkit, beliau menuturkan, berawal dari gawai istri yang tertinggal. Cing Ato kembali melacak akun facebook, memakan waktu tiga hari untuk masuk ke akun, karena Cing Ato lupa password. “Maklum sudah 1,6 tahun saya tidak menyentuh gawai,” tutur beliau.

Berawal dari postingan beliau tentang “Menulis apa? menulis apa yang saya derita,” di akun facebook milik beliau.

Postingan tersebut berhasil menuai banyak apresiasi dari sahabat dunia maya (dumay). Banyak yang menunggu tulisan Cing Ato untuk segera di update, sehingga pembaca pun diajak untuk menentukan artikel terakhir beliau yang berjudul “Kembali ke Madrasah.”

Filosofis dari judul kembali ke madrasah ini menurut beliau, karena beliau berawal dari madrasah, lalu ke rumah sakit dan tak pernah kembali selama 18 bulan lamanya. “Maka dari itu saya memilih judul kembali ke madrasah.” Kenang beliau yang sudah memiliki ratusan artikel ini.

Cing Ato juga giat mengikuti kegiatan menulis yang dipelopori oleh Om Jay, bergabung pada gelombang 8 bertujuan untuk mengasah kreatifitas dalam menulis, sehingga menjadikan tulisan Cing Ato semakin hidup. “Semua benda yang ada disekitar ruangan rumah sakit saya ikut sertakan dan saya visualisasikan seperti suatu yang bernyawa.” Jelas penulis buku Menuju Pribadi Unggul tersebut.

Masyallah, jujur sayapun hanyut dengan kisah inspiratif Cing Ato, tanpa terasa air mata sayapun juga ikut berlinang. Sakit akan bisa sembuh jika dilawan dengan cara mensugesti diri untuk selalu bahagia. Dan ini dibuktikan Cing Ato dengan kegiatan menulis.

Semoga dengan adanya kisah dari Cing Ato, kembali menguatkan semangat kita yang terkadang sering goyah dalam menulis. Segera eksekusi menjadi tulisan. George Patton mengungkapkan, “Rencana bagus yang dieksekusi dengan keras sekarang, lebih baik daripada rencana sempurna yang dieksekusi minggu depan.”

 

 

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”

(Al Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 11)

 

 

Salam Literasi

 

 

Komentar

  1. Mantap Bun... resumenya luar biasa

    BalasHapus
  2. Luar biasa resumenya ibu Yandri kereeen

    BalasHapus
  3. Masya Allah.... resumenya luar biasa mbak Yandri... keren...

    BalasHapus
  4. Masya Allah, selalu keren dan terdepan resumenya

    BalasHapus
  5. Gaya bahasa yang keren dan terjalin apik....👍

    BalasHapus
  6. Makin kedepan gaya merangkai tuisannya 👍

    BalasHapus
  7. Terstruktur alur tylisannya 😊👍👍

    BalasHapus
  8. Masyaallah, selalu yang terbaik. Keren resumenya.

    BalasHapus
  9. Makin keren tulisannya bunda ...
    Semoga bisa menerbitkan buku solo.

    BalasHapus
  10. Keren...resume,Bunda...
    Salam sehat dan sukses...

    BalasHapus
  11. Hayuk yg muda jangan kalah semangat dg Cing Ato

    BalasHapus
  12. Masya Allah enak dibaca resumenya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing is My Passion

Gairah Menulis

Rahasia Mudah Menulis Dan Menerbitkan Buku Untuk Berprestasi