Teknik Promosi Buku

 Oleh Yandri Novita Sari 


Anyone can be anything, yang berarti siapapun bisa jadi apapun. Saya tidak tahu siapa pencetus kata ini pertama kali. Tapi kata-kata ini seperti magnet bagi mereka yang sedang dirundung rasa kebimbangan, insecure terhadap diri sendiri dan merasa tidak ada yang bisa dibanggakan terhadap diri sendiri.

Pepatah Arab mengatakan Man Jadda Wajada, secara harfiah bermakna siapa yang besungguh-sungguh akan berhasil.  Sesuai dengan Al-Qur’an Surat Ar-Rad Ayat 11, Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah mengatakan KUN. Kun Nya Allah sebagai tanda kebesaranNya. Kun Fayakun, Jadilah maka terjadilah. Jika Allah menghendaki sesuatu, maka apapun dapat terjadi.

“Kak Ayang, ada tamu kak,” suara seseorang yang berdiri di depan kamarku tidak lain dan tidak bukan adalah adikku.

“Iya siapa dek,” seruku dari dalam.

“Kak Ris,” dengan suara yang mulai menjauh.

Segeraku menghampiri keluar kamar. Ternyata ada Risna dan suaminya bertamu kerumah.

“Sibuk yank? ucapnya kepadaku.

“Nggak kok, lagi buat resume aja tuk materi menulis,” sautku sambil mempersilahkan Risna dan suaminya duduk.

“Ada kabar apa nih, tumben kerumah, kataku dengan senyum kecil.

“Ini, aku mau tanya-tanya tentang kuliah di Universitas Terbuka (UT), rencananya aku mau masuk, tapi belum yakin apakah bisa menjalani, soalnya sudah ada anak,” Ris berbicara pelan sambil tersenyum kearahku,”

Ternyata Risna ingin kuliah di UT juga, sama sepertiku.

“Jangan nyerah sebelum mencoba Ris, jalani saja. Alhamdulillah aku bisa melewati, meskipun sebagian orang mengatakan kuliah di UT itu susah,” jawabku meyakinkan.

“Iya kata orang disana susah dapat nilai,” Risna menimpali.

“Nggak kok, ini aku buktinya. Di UT tergantung kita mau dapat nilai bagus, yah belajar toh,” Jawabku.

“Iya sih,” jawab Risna menunduk.

Man Jadda Wajada, Ris,” ucapku mengepalkan tangan memberi kekuatan semangat keyakinan untuknya. “Kamu kenalkan Akbar Zainudin,” tambahku.

“Kenal dong, Trainer dan motivator tampan itu kan? Jawabnya sambil melirik ke suami.

“He he he, masih sempatnya muji laki-laki lain di dekat suami ya kamu Ris, jawabku terkekeh.

“Suami mah aman,” jawabnya sambil berbisik di telingaku. “Kamu tahu dari mana penulis buku best seller itu yank,” tanya Risna kepadaku.

“Beliau narasumberku malam ini, sebenarnya sekarang aku ada tugas resume Ris. Dan moderator Kak Mutmainnah udah memandu kuliah dari tadi,” jawabku.

“Berarti kedatanganku mengganggu mu ya, Yank, duh maaf,” jawabnya melihat kearahku sambil memegang tanganku.

“Nggak apa-apa kok, nanti tugas resume masih bisa dikejar, jawabku santai.

“Memangnya beliau mengisi materi apa, Yank,” tanya Risna.

“Ini tengok,” Jawabku sambil memperlihatkan flyer yang ada di grup WA.


“Ohw Temanya Teknik Promosi Buku ya. Memangnya ada tekniknya segala ya kalau mau promosi buku," tanyanya penasaran.

"Ada dong, mau tau atau mau tau banget, timpalku berbisik. 

“Mau tau pakai banget dah, biar komplit,” balas Risna dan kamipun tertawa bersama.

 

Bapak Akbar Zainuddin merupakan penulis Buku Man Jadda Wajada, sudah beredar 55.000 eksemplar dan sudah cetakan ke-13. Beliau membranding diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Baik itu  motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan juga motivasi agama. Salah satu buku tentang menulis yaitu UKTUB. Para penulis bisa memperoleh panduan menulis buku dalam 180 hari dari buku ini.

“Jadi begini Ris, kata Pak Akbar, promosi buku sesutu yang sangat penting, mau sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita,” jawabku setelah membaca materi dari narasumber kelahiran Banyumas, 7 Februari 1973 tersebut.

“Ohw begitu ya, memang tujuannya apa yah, Yank?” tanyanya kembali.

“Pada dasarnya lebih kepada meyakinkan konsumen untuk membeli buku kita, Ris, bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh,” jawabku sambil memperhatikan paparan materi dari Pak Akbar yang pernah nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6 tahun tersebut.

“Memangnya gimana cara kita promosikan buku agar laris ya, Yank,” tanya seperti wartawan kepadaku.

“Ha ha ha, udah kayak wartawan aja pertanyaan bertubi-tubi kamu Ris,” kekeh ku.

“Ada tujuh langkah kata Pak Akbar, Ris, mau lanjut nggak nih, tengok tuh suami kamu udah mulai gelisah,” kami tertawa terbahak. Maklum kalau kita ketemu bisa buat suasana jadi heboh.

“Iya deh lanjut, suami biarin aja dulu, siapa tau nanti aku ikut kamu nulis juga, kan seru kalau kita punya buku duet,” jawab Risna.

“Promosi buku itu ada launching buku, bedah buku, seminat atau pelatihan, membangun komunitas, membangun jaringan reseller, jualan di marketplace, dan memanfaatkan medsos,” jawabku dengan satu tarikan nafas. Huuuufhh.

“Ha ha ha, jangan sampai sesak nafas gitu dong,” Risna menyodorkan minuman gelas kepadaku.

“Tenang! He he he. Yang perlu diperhatikan, terutama kalau kita promosi di Media Sosial adalah konsistensi dan repetisi, Ris. Jelasku kembali.

“Selalu konsisten update status dan berulang yah? Tanya Risna

“Iyaa kira-kira begitu. Manfaatkan HP sebaik-baiknya dan secara maksimal. Biar tidak menjadi pengguna dan penikmat saja. Tetapi gunakan HP agar lebih produktif.” Jelasku pada Risna.

“Oke deh, Yank, nanti aku bakalan sering eksini deh kayaknya. Mau belajar nulis-nulis juga. Siapa tau kita bisa seperti Pak Akbar yah,” Ucap Risna sambil bersiap-siap dan bergegas untuk pulang, karena anaknya masih kecil, kasihan kalau ditunggal lama.

“Oke deh, ditunggu yah,” jawabku sambil mengantar Risna keluar rumah. 

 

Nah, jadi begitu blogger, jangan takut untuk mencoba sesuatu yang  baru. Apapun bisa kita lakukan jika kita berani dan yakin dengan diri sendiri. semangaaaatttt yah. yakinkan diri dan berusahalah sebaik mungkin. Aku, kamu, dia, dan kita adalah sama.   

Jangan malu untuk go public, karena go public salah satu cara agar kita lebih dikenal banyak orang. Apabila kita dikenal, maka akan lebih mudah menebar kebaikan kepada orang banyak. Pak Akbar mengatakan kalau kita tidak dikenal, pengaruh kebaikan kita tidak besar. Semakin kita dikenal, efek kebaikan yang kita ciptakan akan semakin besar pula.

  

"Penemuan terbesar sepanjang masa adalah bahwa seseorang bisa mengubah masa depannya hanya dengan mengubah sikapnya saat ini."

-Oprah Winfrey-

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru dari Perjalanan Pendidikan Nasional

Motivasi Menulis Dan Menerbitkan Dan Menerbitkan Buku

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL