DIBALIK TEMU (part 4)

 Oleh Yandri Novita Sari

 

Tulisan Hari Keempat

Tantangan Lomba Menulis Blog 10 Juni - 10 Juli

Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi. 

 

Yang belum membaca part 3 silahkan klik disini yah.

 

“Semoga pulang membawa juara Rania” ucap seseorang berbadan tegap.

Rania penasaran mencari sumber suara. Ternyata tepat di belakangnya.

“Aamiin” jawab Rania singkat

Rania memutar badan kebelakang, tapi yang telihat hanya bagian punggung laki-laki tersebut, berparawakan tinggi menggunakan baju bercorak putih.

“Maaf, kakak siapa?” Tanya dengan mata penuh penasaran

Tiba-tiba Rania merasakan ada yang menarik kakinya dengan sangat keras.

“Rania bangun. Lapar nih, keluar yuk”, Ajak zahra sambil menggoyangkan bahu Rania.

Hah, iyaa. Rania menghela nafas dan mengucek mata.

“Zahra, laki-laki tadi mana ya, kamu lihat nggak? Tanya Rania sambil merapikan bajunya yang sedikit kusut karna tidur.

“Laki-laki yang mana?, dari tadi tidak ada siapa-siapa selain saya, udah yuuk, mimpi pasti yah”. Gerutu Zahra karena perutnya semakin lapar.

“Nggak kok, tadi itu terasa nyata, ada yang menghampiri saya”, Ujar Rania sembari bangun menengok ke arah Zahra sahabatnya.

“Udah yuk, perut udah meronta-ronta minta di isi nih”, balas Zahra sambil menarik tangan Rania.

Rania mengangguk sambil meraih sling bag mini alias tas selembang warna hitam berbahan kulit di atas lantai. Kalau sudah lapar sahabatnya itu suka tak tentu arah. Rania tersenyum, didalam hatinya masih memendam rasa penasaran dengan sosok laki-laki yang ada di mimpinya.

*****

(Sumber gambar id.quora.com)

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya menghampiri. Penampilan budaya dari Negara Samurai pada malam penutupan menambah meriahnya acara bungkasai. Rania tertarik dengan upacara minum teh yang dilakukan oleh mahasisiwa Jepang yang diundang saat malam penutupan.

Upacara minum teh salah satu ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu. Rania juga ingin merasakan sensasi upacara minum teh. Menurut yang pernah didengar upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencangkup beberapa aspek tujuan hidup, cara berfikir, agama, apresiasi.

“Silahkan Dek kalau kamu tertarik mencicipinya,” kata salah satu panitia

Arigatou gozaimasu, watashi wa Rania Hanum desu (terimakasih, saya Rania Hanum),”  ucap Rania

Rania dipersilahkan oleh salah satu panitia bungkasai untuk dapat meneguk teh bubuk matcha yang dibuat dari teh hijau yang digiling halus. Prosesi upacara minum teh banyak makna-makna kehidupan yang terkandung salah satunya prosesi saling memberi hormat antara tamu dan penerima tamu yang menyimpan makna saling menghormati dan setiap orang harus menghormati tamu.

Begitu juga dengan proses pembuatan teh mengandung unsur kesabaran dan kehati-hatian. Dan meneguk teh juga tidak bisa sembarangan. Hal ini terlihat saat menyaksikaan upacara minum teh.

“Rania, mangkuk teh yang disajikan harus diletakkan dengan sangat hati-hati” tutur salah satu panitia. Rania mangguk-mangguk dan kembali memperhatikan.

 Panitia menambahkan alasan dalam penyajian harus memastikan bahwa motif terbaik dari mangkuk tersebut harus menghadap ke arah tamu karna ini adalah sisi yang paling baik. Maka tidak sopan pula bagi tamu untuk meneguknya dari sisi tersebut.

“Jadi tamu juga harus memutar mangkuk teh agar posisi motif menghadap tuan rumah sebagai tanda terimakasih dan rasa saling menghormati,” tambah panitia

Rania memperhatikan dengan tatapan ingin tahu dan memetik makna yang terkandung saat panitia menjelaskan seputar ritual minum teh.

Slruuuuuup...... Rania meminum teh matcha yang memiliki rasa lebih manis dan tidak terlalu pahit yang disajikkan dalam mangkok kecil. Aroma segar dari daun teh dapat menenangkan fikiran ditambah lagi Rania mengenakan baju tradisional Jepang (kimono). Pada malam penutup semua peserta diwajibkan memakai baju kimono

Rania mengenakan kimono furisode. Terbuat dari bahan sutera, tampilan warna mencolok dengan latar berwarna hitam dan sentuhan motif bunga-bunga besar yang membuat desainnya terlihat agak mencolok dan bagian lengan berbentuk panjang. Baju ini biasanya digunakan oleh anak perempuan yang telah menginjak umur 20 tahun dan belum menikah. Kimono furisode yang dikenakan Rania melambangkan kedewasaan. 

Rania terlihat anggun seperti perempuan Jepang dan menikmati teh tradisioanal Jepang. Ditambah lagi dengan hiasan rambut Rania yang dibentuk seperti dua sanggul dan ditaburi dengan beberapa hiasan jepitan bunga.

Cekrek... Cekrek... Cekrek...

Suara kamera mengabadikan momen Rania yang lagi asik menikmati teh hijau Jepang.

“Zahraaaaa..... Kamu mengambil fotoku tanpa izin,” Teriak Rania menoleh ke samping kanan tempat Zahra berdiri.

“Nggak ada undang-undang larangankan?” candaan Zahra membalas

“Aish kamu selalu begitu,” jawab Rania dengan wajah manyun

“Lagian ini momen langka, dari pada momen langka ini menemui titik punah tanpa kenangan, ayoook kita berfoto perempuan Jepang nan cantik dan anggun,” Zahra merayu dan menarik Rania untuk berfoto di dekat ruangan yang dihiasi dengan bunga sakura.

Beberapa jam berlalu menikmati malam penutupan yang membuat para penonton terhipnotis dengan kemeriahan rangkaian acara tersebut. Pukul 20.30 pengumuman pemenang finalis yang beruntung akan segera didengar.

Tangan Zahra mulai dingin, tubuhnya berkeringat. Apakah namanya terselip dalam amplop yang dipegang pembawa acara bungkasai  di atas pentas atau tidak. Rania menunggu sambil mendengarkan pengumuman para finalis dari beberapa lomba yang diadakan. Rania menatap para pemenang, wajah para pemenang memancarkan kebahagian saat nama mereka keluar sebagai juara.

“Adakah suratan saya menjadi pemenang CC Zahra?” tanya Rania

Why not, semuanya bisa terjadi,” jawab Zahra meyakinkan

Yang ditunggu-tunggu pun datang yaitu pengumuman CC

“Pemenang lomba cerdas cermat tingkat SMA, diberikan kepada pemegang no loooootttttt........” Ucap pembawa acara.

Mulut Rania mulai komat kamit, fikirannya berkelana kemana-mana sambil meremas jari-jari tangannya.

“No loooooottttt nol dua tigaaa”

Zahra bersorak gembira, sambil menatap sahabatnya di sebelah kanan.

“Rania Kamu pemilik 023 kan? Kamu menang Rania Kamu juara satu” Zahra kegirangan

Pemilik no 023, alias Rania melongo tak percaya, bagai tersengat aliran listrik, kaget luar biasa.

“A a a... Aku.... Aaakuu menang Zahra, benarkah?” matanya menatap tajam tak percaya.

“Iya Rania, ayo berdiri kamu dipersilahkan naik ke pentas” sahut sahabatnya yang dari tadi sudah kegirangan. Maklum Zahra adalah sosok yang ceplas ceplos, dan suka heboh sendiri.

Sensei Danur menghampiri Rania di atas pentas, karena harus di dampingi oleh guru pembimbing saat memberikan hadiah dan penghargaan.

“Iro-iro arigatou gozaimashita sensei Danur[1]”, Ucap Rania dengan tubuh sedikit menunduk untuk menghormati sensei Danur yang sudah banyak membantunya.

“Ie Ie, omedetou gozaimasu[2] Rania”, balas sensei Danur dengan penuh semangat kebanggaan.

Di luar dugaan Rania, cuaca malam yang dihiasi taburan bintang menambah warna hati Rania. Usahanya tidak terlepas dari perjuangan keras selama 2 bulan terakhir dan pihak-pihak terkait yang ikut membantunya. Terutama Sensei Danur dan yang sangat luar biasa adalah orang tua dan keluarga Rania yang mendukung penuh.

*****

Matahari mulai tumbang di kaki langit barat, menandakkan malam sebentar lagi merayu dengan rembulan sabit yang tersenyum miring menatap jutaan bintang yang berserakkan membentuk ribuan rasi bintang.

Ujian Nasional juga telah diumumkan beberapa bulan setelah lomba bungkasai. sekolah tempatnya bernaung mengenyam pendidikan lulus 100%.

Rania mati kata, tidak ada kata yang bisa diucapkan dari mulutnya. Mata bulatnya mulai berkaca-kaca. Dan akhirnya retak dan pecah menjatuhkan bulir-bulir bening dari kantong matanya yang sedari tadi sudah memenuhi kantung mata. Dia menatap hasil pengumuman online yang di buka dari warnet dekat rumah.

 

Eitzzz……

Done untuk hari ini yah….

Penasaran apa yang terjadi dengan Rania

 

Tunggu part 5 dihari selanjutnya yah…

Selamat Membaca..... 😊😊

Terimakasih sudah berkunjung πŸ’œπŸ’œ

 

 



[1]Terimakasih atas banyak hal yang telah sensei Danur berikan

[2] Selamat

Komentar

  1. Ie Ie, omedetou gozaimasu ya mbak Yandri ... Makin sukses yaaa...

    BalasHapus
  2. Penasaran lanjutannya..
    Ini bisa jadi novel kayaknya...

    BalasHapus
  3. Kok bikin q spt Rania nyaπŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†baca ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo bu Dhotul Rania nya, siapa nih yang merasa jadi Danurnya πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

      Hapus
    2. Hihi pak danur.. Atau adakah peran yang lain.. Tunggu ya bu dhotul dan bu there

      Hapus
  4. Waah sudah semakin seru nih . Menampilkan budaya dan adat Jepang
    Lanjutkan

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. Lanjuuuuuut ... Asyik banget bu Ros cerita Rania ... Semoga nama kita, terhitung oleh mbak Yandri tuk dikirimi buku solo ttg Rania

      Hapus
    2. Ahaha bu theree 😘😘

      Hapus
  6. Hei Rania ada salam dari kk mutπŸ₯°

    BalasHapus
  7. Menambah ilmu banget, DekπŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  8. Ayo tambah semangat nulis ,dan ciptakan buku solo

    BalasHapus
  9. Heeem semakin ok saja susunan dialognya...

    BalasHapus
  10. Heem semakin ok saja susunan dialognya.. Lanjut

    BalasHapus
  11. Jadi ingat novel Memoar of Geisha...., Kibasan warna kimono yg eksotis bisa tuh dijadiin deskripsi yang mempercantik Rania...

    BalasHapus
  12. Lanjutkan. Cerita yang oke. Salam literasi

    BalasHapus
  13. Masya Allah, keren de. mengalir kata-katanya,

    BalasHapus
  14. Jadi tau niih budaya minum teh ala jepang yang sarat akan makna. Selamat Rania juara satu CC... Msih penasaran nih..knp Rania menangis stlh mlihat pngumuman itu ya... Saking bagagianya atau...hehe. ku tunggu cerita slnjutnya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing is My Passion

Gairah Menulis

Rahasia Mudah Menulis Dan Menerbitkan Buku Untuk Berprestasi