Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

Oleh : Yandri Novita Sari

“Buku adalah pembawa peradaban. Tanpa buku, sejarah itu sunyi, sastra itu bodoh, sains lumpuh, pemikiran dan spekulasi terhenti. Buku adalah mesin perubahan, jendela dunia, mercusuar yang didirikan di lautan waktu”

(Barbara W. Tuchman)


Assalaamu’alaikum sobat blogger diseluruh nusantara.

Kemarin saya sudah membahas tentang Rahasia Mudah Menulis Dan Menerbitkan Buku Untuk Berprestasi. Sahabat blogger bisa klik disini untuk membaca. 

Nah sekarang saya akan review materi dari narasumber yang luar biasa yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, yang di handle oleh moderator cantik Ibu Helwiyah. Bertemakan Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Yuk simak dulu profil lengkap narasumber yang luar biasa disini.

Sudah tahu belum sahabat blogger apa itu buku, bagaimana asal muasal buku, dan bagaimana menulis buku dari karya ilmiah? Penasaran kan? Yuk simak sampai akhir.

Apa itu buku?

Buku dikatakan baik apabila ditulis menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, serta disajikan secara menarik sehingga pembacara tertarik untuk membacanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong.

Buku dijadikan wadah sejuta informasi. Dengan buku banyak pembaca yang dapat melihat dunia lebih dekat. Dalam artian melihat isi dunia tanpa melakukan perjalanan panjang. Hanya berjarak 5 cm dari wajah. Maka ada ungkapan yang tak asing lagi ditelinga “Buku adalah jendela dunia”. 

Asal Muasal Buku

Ada yang tahu asal muasal terbentuknya sebuah buku kapan dan dimana? Nah, Diwaktu itu ada yang mangatakan bahwa buku ditemukan kisaran tahun 2400 sebelum Masehi di Mesir. Pertama kali ditemukan gulungan kertas papirus yang berisi tulisan. Pada masa itu orang berspekulasi bahwa itu buku untuk pertama kalinya.

Buku ini terdiri dari dua tipe yaitu buku fiksi dan nonfiksi. Karangan yang tidak berdasarkan kisah nyata disebut fiksi. Sedangkan buku non fiksi kebalikannya. Akan tetapi esensi dari kedua buku ini tetap sama, yaitu untuk memperluas wawasan pembaca.

Lalu, ada yang sudah tahu jenis buku apa saja? Jenis buku dilihat berdasarkan tipe terdiri dari buku fiksi yaitu karangan yang tidak berdasarkan kisah nyata, mencangkup novel, komik, kumpulan puisi dan cerpen. Sedangkan non fiksi sebaliknya, mencangkup buku pelajaran, opini, esai dan hasil penelitian berupa karya ilmiah. Apabila mengkaji esensi dari kedua buku ini tetap sama, yaitu untuk memperkaya pengetahuan dan memperluas wawasan pembaca.

Lalu apa Sebenarnya Karya Ilmiah Itu?

Menurut Totok Djuroto dan Bambang Supriyadi yang disebut dengan karya imiah adalah serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian yang sistematis berdasarkan metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.

Bagi yang menempuh jenjang Pendidikan S1, S2. Dan S3 tentu pernah jungkir balik menuju garis finish dalam menyelesaikan karya ilmiah berupa skripsi, tesis dan disertasi.

Mengapa harus merubah KTI menjadi Buku?

1.   Lebih bermakna dan bermanfaat

Merubah KTI menjadi buku akan dapat dibaca oleh siapapun. Sasaran pembaca jauh lebih luas, tidak hanya terbatas dikalangan tertentu seperti incaran para mahasiswa. Sehingga KTI tidak hanya ditulis lalu dibiarkan tergelatak begitu saja.

2.   Keuntungan materi

Apabila buku laku terjual dan penjualan banyak, pasti bonus berupa money akan mengalir ke kantong. Nah ini salah satu bonus saat menulis mengubah KTI menjadi buku.

3.   Tersebar luas

KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas.

4.   PAK

Tuntutan ASN harus ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Dan ini semua terekam dalam Angka Kredit.  Merubah KTI menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN.

Bagaimana Cara Mengubah KTI menjadi Buku?

1.   Merubah Judul

Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching. Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.

Contoh:

Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada Mata Pelajaran Kimia untuk Menigkatkan Pemecahan Masalah Siswa Materi Pokok Reaksi Redoks.

Dirubah lebih singkat, padat, dan jelas menjadi :

Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21

2.   Merubah Daftar Isi

Lazimnya daftar isi beberapa karya ilmiah yang banyak ditemui, biasanya memuat beberapa komponen, diantaranya yaitu:

a.    BAB 1  Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

b.   BAB 2  Landasan teori

c.    BAB 3  Metode penelitian berisi rumus-rumus statistika

d.   BAB 4  Hasil dan pembahasan

e.    BAB 5  Penutup berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika di remake menjadi buku, daftar isi berubah mengikuti pedoman 2W+1H, meliputi:

a.    Bab 1 Why (mengapa)

Menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran.

Pada BAB 1 karya ilmiah biasanya memuat rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, defenisis opesional, dan hasil penelitian. Saat mengkonversi menjadi buku maka bagian tersebut dihapus.

b.   Bab 2 What (apa)

Menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode pembelajaran sains abad 21.

c.    Bab 3,4,5, dan seterusnya menjelaskan How (bagaimana) dalam hal ini bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan dan bagaimana penerapannya, serta bisa mengembangkan materi yang ada dalam BAB 2 KTI menjadi beberapa BAB dalam buku. Selanjutnya bisa menghilangkan rumus statistika yang biasanya terdapat pada BAB 3 karya ilmiah.

3.   Boleh menampilkan grafik

Dalam menampilkan grafik jangan terlalu banyak, ambil grafik yang menajdi poin penting, adapun grafik yaang tidak ditampilkan bisa dirubah menjadi kalimat.

4.   Berbeda secara kebahasaan dan penyajian

Karya ilmiah versi buku harus berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing.

5.   Kaitkan dengan kondisi terkini

Bertujuan agar buku yang dibuat dapat dijadikan alternatif serta solusi pembelajaran saat sekarang ini.

6.   Daftar pustaka

Daftar pustaka boleh menggunakan blog, namun situs blog resmi seperti kemendikbud.go.id, jurnal ilmiah, e-book, atau karya ilmiah lainnya.

7.   Berikan ulasan

Ulasan ini mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan, agar pembaca yakin bahwa apa yang penulis buat benar-benar telah melakukan penelitian.

8.   Karya ilmiag versi buku minilal 70 halaman format A5 dengan jenis huruf dan margin disesuaikan aturan penerbit.

(contoh daftar isi KTI dikonversi menjadi buku)

Bagaimana Menulis Artikel Ilmiah untuk Jurnal KTI

Artikel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan sebagainya. Sedangkan ilmiah merupakan ilmu pengetahuan, memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. Artikel ilmiah dapat disebut dengan suatu karya tulis lengkap (sesuai dengan struktur) yang memenuhi syarat ilmu pengetahuan dan dipublikasikan di jurnal. Berikut sahabat blogger bisa klik disini untuk penjabaran lengkapnya. 

Setelah menyimak pemaparan materi diatas, ternyata karya ilmiah tidak hanya bisa di sulap menjadi sebuah jurnal saja loh, tetapi juga bisa di sulap menjadi sebuah buku. Dengan begitu kemampuan menulis kita akan semakin tajam terasah. Penulis mana yang tidak ingin karya buku-bukunya di minati dan dicari banyak orang.  Adakah yang tergiur untuk mulai melakukannya?

 

“Sebuah kalimat tidak boleh kejam dan tidak boleh biasa”

(William C. Burton)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing is My Passion

Gairah Menulis

Rahasia Mudah Menulis Dan Menerbitkan Buku Untuk Berprestasi