Mengenal Penerbit Indie
Oleh Yandri Novita Sari
"Seorang
penulis profesional adalah seorang amatir yang tidak berhenti."
(Richard Bach)
Konbanwa sobat blogger
di seluruh penjuru negeri. Ogenki desuka (Apa kabar)?
Review materi lagi
yuukk.
Sobat blogger, Ayank mau tanya nih. Sobat blogger pernah
nggak sih kepikiran punya buku sendiri? Bagian sampul tercetak nama sobat. Misal
Yandri Novita Sari di bagian cover. Woww. It’s Amazing. Semoga bisa
terkabul ya sobat blogger. Do’ain bisa terbit buku solo ya guys.
Menulis salah satu aktivitas yang menyenangkan. Dengan menulis
sebenarnya kita sedang mengurangi beban otak yang dipenuhi oleh banyak pemikiran.
Sobat blogger tau gelas? Coba gelas tersebut isi dengan air. Perhatikan apa
yang terjadi! Tumpah, bukan? Nah, begitupun dengan menulis. Otak perlu direfresh
agar tidak error.
Fiersa Besari pernah mengatakan bahwa menulis adalah sebuah
kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran. Maka, menulislah.
Saat naskah tulisan sudah banyak, tentu kita ingin menjadikannya
sebuah buku. Agar tulisan kita tidak berserakan dimana-mana. Nah, kali ini Pak
Mukminn akan berbagi tips seputar penerbitan. Khususnya tentang Mengenal Penerbit
Indie. Di pandu oleh moderator cantik guru kreatif Ibu Lely Suryani.
Generasi mileniel, sebenarnya sudah tidak asing perihal menulis. Mengapa
demikian? Karena setiap hari pasti banyak dijumpai di akun sosmed postingan
foto plus caption yang sangat memikat para pembaca. Nah, ini sudah
termasuk kegiatan menulis. Hanya saja perlu dikembangkan lagi agar bisa menjadi
naskah utuh dan layak untuk diterbitkan.
Dalam menulis ada tahapan yang harus dilalui agar sampai pada
tahap menerbitkan buku. Berikut tahapan cara menulis dan menerbitkan buku dengan
tepat:
1.
Pra writing
Merupakan
tahap awal penulis mencari ide yang akan ditulis. Dalam hal ide penulis harus peka
terhadap sekitar (Pay Attention), penulis harus kreatif menangkap
fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan, dan penulis banyak
membaca buku.
2.
Drafting
Pada
tahap ini penulis mulai membuat draf atau outline buku. Digunakan
sebagai pedoman dalam menulis naskah.
3.
Revisi
Revisi
naskah dilakukan setelah naskah rampung ditulis. Boleh menulis apa saja, seperti
artikel, cerpen, puisi, novel, dan lain sebagainya. Tergantung passion
masing-masing.
4.
Editting/Swasunting
Pada
tahap pengeditan, penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca,
kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai swasunting,
yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Penulis dituntut untuk
memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai KBBI dan PUEBI.
5.
Publikasi
Publikasi
atau penerbitan buku merupakan tahap terakhir saat naskah sudah benar-benar yakin
untuk dicetak.
Dalam dunia penerbitan, sobat blogger harus melek mengenai
penerbitan buku. Dikenal dua istilah penerbitan, yaitu Penerbit Mayor dan Penerbit
Indie. Berikut perbedaannya:
1.
Jumlah Cetakan
di Penerbit Mayor
Penerbit
Mayor mencetak buku secara massal. Cetakan pertama minimal sekitar 1000-
3000 eksemplar untuk jual di toko-toko buku. Sedangkan Penerbit Indie
hanya mencetak buku sesuai pesanan penulis atau dicetak berkala, dikenal dengan
istilah POD (Print on Demand). Umumnya didistribusikan melalui media online
berupa Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WhatsApp Grup dan sebagainya.
2.
Pemilihan
Naskah yang Diterbitkan
Penerbit Mayor naskah harus melewati beberapa prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Pertama, penerbit mayor mencetak buku secara massal 1000 - 3000 eksemplar. Penerbit mayor memiliki syarat yang ketat dan harus mengikuti selera pasar, serta tingginya tingkat penolakan di penerbit mayor.
Sedangkan
Penerbit Indie, tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang
layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak
plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi. Maka naskah
tersebut pasti diterbitkan. Indie merupakan alternatif bagi para penulis untuk
membukukan tulisannya.
3.
Profesionalitas
Penerbit
mayor adalah perusahaan besar dan profesional dengan banyaknya dukungan SDM di
perusahaan mereka. Sedangkan Penerbit Indie pun juga demikian. Meskipun sering
terjadi salah pemahaman publik terhadap kualitas percetakan indie. Asal cetak, jadi
dan jual. Penulis harus jeli dalam memilih Penerbit Indie, jangan tergodan
dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas.
4.
Waktu
Penerbitan
Penerbit mayor, pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidak akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit bisa cepat atau lambat. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar. Banyak sekali alur kerja yang harus dilalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
Sedangkan Penerbit
Indie, akan segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan
minggu buku sudah bisa terbit, karena penerbit indie tidak memfokuskan selera
pasar. Menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah
karya terbaik dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan
rumit dalam menerbitkan buku.
5.
Royalti
Kebanyakan
penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan.
Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah
3-6 bulan penjualan buku. Sedangkan Penerbit Indie, umumnya 15-20% dari
harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat platform online,
berupa Facebook, Instagram, WhatsApp Grup, Twitter dan lain sebagainya.
6.
Biaya
penerbitan
Biaya penerbitan untuk penerbit mayor yaitu gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja, sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
Sedangkan
untuk penerbit indie, berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit.
Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda, karena pelayanan dan mutu buku
yang diterbitkan tidak sama.
Nah, bagaimana sobat blogger, udah mulai melek belum nih. He
he he. Pilih mana, Penerbit Mayor or Penerbit Indie.
Ayank punya sedikit informasi untuk sobat blogger yang
ingin menggunakan jasa Penerbit Indie yaitu KAMILA PRESS LAMONGAN. Biaya Cetak
buku A5, kertas Bookpapar (coklat halus), sudah termasuk biaya ISBN, layout,
edit dan cover buku. Berikut informasi rincian biaya cetak terbarunya sobat:
1.
60 halaman
Cetak
5 buku/ eksp. Dengan biaya Rp. 566.000
Cetak
10 buku/ eksp. Dengan biaya Rp. 632.000, plus ongkir
2.
70 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 570.000
Cetak
10 buku, dengan biaya Rp. 650.000, plus ongkir
3.
85 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 580.000
Cetak
10 buku, dengan biaya Rp. 660.000
4.
90 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 600.000
Cetak
10 Buku, dengan biaya Rp 715.000
5.
100 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 635.000
Cetak
10 buku, dengan biaya Rp. 725.000
6.
125 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 650.000
Cetak
10 buku, dengan biaya Rp. 751.000
7.
150 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 665.000
Cetak
10 buku, dengan biaya Rp. 800.000
8.
200 halaman
5
buku, dengan biaya Rp. 695.000
10
buku, dengan biaya Rp. 841.000
9.
250 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 725.000
Cetak
10 buku, dengan biaya Rp. 900.000
10.
300 halaman
Cetak
5 buku, dengan biaya Rp. 753.000
Cetak 10 buku, dengan biaya Rp. 957.000
Nah, setelah sobat blogger, cetak 10 buku dengan jumlah
halaman dan harga tersebut. Maka lebihnya dihitung harga cetak ulang, dengan
rincian sebagai berikut:
1.
Cetak buku 60
hlm, harga @ 20.000
2. Cetak buku
70-75 hlm, harga @21.000
3.
Cetak buku
100 hlm, harga @ 23.500
4.
Cetak buku
140 hlm ,harga @ 27.000
5.
Cetak buku
150 hlm, harga @ 30.000
6. Cetak
buku 250 hlm, harga @ 40.000
7.
Cetak buku 300
hlm, harga @ 45.000
Untuk syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN, yaitu:
1. Kirimkan
naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah, daftar isi,
daftar pustaka, biodata penulis dengan fotonya dan Sinopsis
2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran
font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan
huruf Arial, Calibri atau Cambria dan masukkan dalam satu file dikirim via WA atau email gusmukminin@gmail.com.
Demikian sobat blogger, tidak serumit yang dibayangkan. Ternyata
menerbitkan buku itu gampang loh. Syaratnya cuma satu “Ada Naskah”. Kalau tidak ada
naskah apa yang mau di terbitkan. He he he.
Semoga bermanfaat yah. Yuk segera selesaikan naskah dan terbitkan
buku. Salam sehat dan bahagia selalu.
Menulis
adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran.
Maka, menulislah. Entah itu di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan
media sosial, menulislah terus tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa
dan senilai berapa
(Fiersa Besari)
Pesisir Selatan, Jum'at, 24 Juni 2022
Yandri Novita Sari
Cantik sekali
BalasHapuswah, komunikatif sekali resume kali ini ya, semangat dek.
BalasHapusMantap gaya bahasanya mbak Yandri.... keren resumenya.
BalasHapusWaaah keren kali dek, Love you pull deh
BalasHapusKeren banget smgt berkarya terus terbitkan buku
BalasHapusWah luar biasa... tetap semangat salam literasi...
BalasHapusKetua kelas yang F1.
BalasHapusMantap....
Semangat menerbitkan buku
BalasHapusMenu prolog yang cantik Nda
BalasHapusKeren Bunda ..Sukses slalu....π₯°
BalasHapusKeren. Selalu tampil beda.
BalasHapusSukses buat pujaan hati bu There ... Luar biasa mbak Yandri bakatmu ππ»ππ»ππ»ππ»
BalasHapusLuar biasa bakat dan kemampuan mbak Yandri .... Sukses swlalu ya mbak πππ
BalasHapusGimana mau ngikuti ketua yg keren abis buat resume, sy ampun dah, cuma bisa mengagumiπ
BalasHapusSelalu keren Bu Yandri. Topp
BalasHapusMantul buk
BalasHapusPaket komplitπ
BalasHapus