Motivasi Menulis Dan Menerbitkan Dan Menerbitkan Buku

Oleh Yandri Novita Sari

Ketika para amatir dan penulis pemula menunggu mood untuk bisa menulis, para penulis profesional tetap menulis dalam kondisi apa pun suasana hati mereka. Mood atau tidak, profesional akan tetap menulis.

-A Wan Bong-

Mood akan mempengaruhi motivasi seseorang dalam menulis. Mood menulis yang masih seperti permen nano-nano. Kadang rasanya manis, asam, asin dan rame rasanya. Mengelola mood agar motivasi tidak naik turun dan menjadi kesatuan rasa manis, sehingga tersantap sajian yang manis di hati para pembaca bukanlah hal yang mudah.

Salah satu musuh terbesar seorang penulis adalah menghadapi writer's block. Semangat yang di pupuk bisa gersang kembali saat penulis mengalami virus writer's block. Alhasil penulis akan kehilangan motivasi dalam menulis.

Maka salah satu solusi yang ditawarkan oleh Wole Soyinka yakni sebagian besar penulis mendambakan ruangan yang tenang dan tersisolasi dimana mereka bisa mengatur waktu mereka sendiri. Bagaimana pun, ruang kreativitas yang paling baik adalah yang paling sedikit memiliki gangguan.

Ungkapan Wole Soyinka menggambarkan saat penulis kehilangan motivasi dalam menulis maka ciptakan satu tempat ternyaman dalam menulis, supaya ide kreatif bisa terperangkap dikepala.

Tema belajar menulis malam ini membahas tentang motivasi menulis dan menerbitkan dan menerbitkan buku bersama narasumber yang humble yaitu Bapak Dail Ma’aruf, dipandu oleh moderator muda Kakak Arofiah Afifi.

Napoleon Bonaparte dengan kalimat magisnya mengatakan, aku lebih takut dengan seorang seseorang yang memegang pena (penulis) dari pada prajurit yang bersenjatakan lengkap.

Sejatinya seorang penulis bagaikan samurai tajam, pemikirannya selalu terasah dengan jutaan ide cemerlang. Semangatnya bak bara api. Selalu menggebu dan membakar segala yang tampak dipandangan. Langkahnya lebih cepat dari singa si rimba raja hutan. Berlari dengan kecepatan kaki menjelajah seluruh sisi bumi.

Siapa yang tidak kenal dengan Pramoedya Anata Toer nyetrik dengan kalimat Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih daari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi jauh, jauh dikemudian hari. Sosok penulis legendaris berasal dari Indonesia menggugah dunia untuk menterjemahkan karyanya hingga lebih dari 41 bahasa. Salah satu karya fenomenal Eyang Pram yakni Tetralogi Bumi Manusia.

Berkaca dari beliau agar motivasi menulis bisa bangkit. Pak Dail menyebutkan terdapat tiga elemen utama dalam motivasi yakni intensitas, arah, dan ketekunan agar tercapainya suatu tujuan.

Salah satu mantra yang menjadi turun-temurun oleh anggota belajar menulis adalah mantra fenomenal dari Om Jay, yakni Menulislah setiap hari, lalu lihatlah apa yang terjadi. Seperti pepatah Arab mengatakan Man Jadda Wajada, yang artinya  barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil.

Menulis adalah sebuah keberanian

-Pramoedya Anata Noer-

Ahmad Fuadi dengan gamblang mengatakan menulis itu dilakukan untuk menebar kebaikan. Karena sejatinya Khairunnaas ‘anfauhum Linnas yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Maka tebarkanlah kebaikan dalam menulis. Karena kita pernah tahu tulisan mana yang akan menjadi mencusuar dihati para pembaca.

Agar motivasi menulis bisa terjaga dan selalu menyala, maka trik yang di bagikan Pak Dail yaitu sebagai berikut:

1.      Bergabung dengan komunitas menulis

2.      Menulislah di akun komunitas menulis

3.      Jadikan menulis sebagai passion.

4.      Jadikan menulis sebagai healing.

Semoga tulisan sederhana ini mampu membangkitkan semangat sahabat blogger yang membacanya dimanapun berada.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru dari Perjalanan Pendidikan Nasional

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL